Description
Begitu mendengar nama WARKOP STADION, anda akan otomatis membayangkan tentang sebuah warung kopi yang berdiri di dekat atau sekitaran stadion. Padahal faktanya tidak begitu.
WARKOP STADION adalah sebuah warung kopi yang berdiri sejak bulan Juli 2010 dan berada di kawasan Kampung Ngagel Wasana Surabaya dengan ancer – ancer sebelah utara Taman Flora (Kebun Bibit) dan di belakang Kampus UBAYA Ngagel Jaya Selatan.
Mengapa dinamai WARKOP STADION ?. Nah ini ada sejarahnya sendiri dan cukup menarik.
Di era akhir tahun 1990 an, anak – anak kampung Ngagel Wasana, kampung Menur, kampung Manyar, kampung Pucang, kampung Kalibokor, kampung Kertajaya bahkan sekitaran Bratang Binangun dan Krukah dulu, khususnya para penggemar “Judi” bola, selalu NOBAR di sebuah Warkop kecil dekat RSJ Menur. Tidak semata – mata hanya NOBAR, namun juga mencari “lawan” untuk bertaruh judi secara head to head karena di era akhir 1990 an belum ada yang namanya judi online. Jadi kalau mau bertaruh bola, ya harus bertatap muka langsung dng lawannya dan sama - sama menyaksikan siaran langsung pertandingan sepak bola tsb di tempat, entah Live Liga Italia atau pun Live Liga Inggris saat itu.
Pertandingan siaran langsung kala itu hanya berlangsung di hari Sabtu dan Minggu saja lewat siaran langsung salah satu TV Swasta Nasional dan masih jarang warga memiliki saluran TV dengan antena parabola apalagi TV Kabel yg jelas – jelas belum ada saat itu.
Anak – anak kampung Ngagel Wasana maupun kampung lainnya, setiap kali siaran langsung pertandingan bola akan dimulai, biasa menyebutnya dengan kalimat, “Ayo nang STADION !, Ayo ketemu nang STADION !” . Bahasa atau kalimat seperti ini adalah suatu ajakan untuk NOBAR sambil bertaruh sesuai jago masing – masing entah bertaruh lek – lek an atau sistem voor.
Saat para penjudi bola sudah berkumpul di Warkop, Pakde Sang pemilik warkop biasanya langsung sigap dan memindahkan TV tabung miliknya yang berukuran sekitar 24 inc dan meletakkan diatas tempat duduk becaknya yg diganti dengan alas kayu papan. Dan biasanya para penonton yang meluber hingga ke Jalan Raya, duduk di jalan beralaskan sandal jepit masing – masing NOBAR siaran langsung hingga memenuhi separuh badan jalan.
Jadi saat bulan Juli 2010, akan membuka Warung Kopi, adik saya sempat bertanya kepada saya mengenai nama atau merk apa yang pas untuk warkop yang akan didirikan, spontan saya langsung menjawab, “STADION”. Selain mempunyai history tersendiri bagi para penggemar dan petaruh bola di beberapa kampung yang saya sebutkan diatas. Saya juga berpikir bahwa nama “STADION” selain sudah menjadi “BENCMARCH” juga sudah memiliki ceruk pasar tersendiri bagi petaruh dan penggemar bola di era itu.
Dengan demikian, saya berpikir jika merk WARKOP STADION dimunculkan pada saat itu, maka eks pelanggan dari warkop lama Pakde yg pernah berdiri di dekat RSJ Menur akan terngiang lagi dalam ingatan mereka dan segera berbondong memenuhi WARKOP STADION yang baru berdiri. Dan ternyata benar terbukti adanya, hingga dikemudian hari, tepatnya pada tahun 2014 merk WARKOP STADION beserta Logonya akhirnya kita patenkan.
Semoga WARKOP STADION, tetap dan senantiasa menjadi rujukan utama bagi para penggemar kopi dan penghobby bola.
Add a comment